RSS

Katalis Heterogen

0 comments

Katalis Heterogen
     Secara umum sistem katalitik terbagi atas dua: pertama, katalis homogeneus, dimana katalisis berada dalam satu fase fluida (zat cair) biasanya katalis larut dalam pelarut (media reaksi), sedangkan yang kedua, katalis heterogeneus, dimana katalisis terjadi dalam fase yang lebih dari satu, katalis dapat berupa padatan dalam cairan atau padatan dalam gas. Sistem katalisis heterogen paling luas digunakan dalam bidang industri, hal ini disebabkan sistem katalis heterogen memiliki beberapa keuntungan misalnya dapat digunakan pada suhu tinggi sehingga dapat dioperasikan pada berbagai kondisi. Kemudian secara luas digunakan karena tidak memerlukan tahap yang panjang untuk memisahkan produk dari katalis (Andriayani, 2005).
     Katalisator heterogen mendapat perhatian lebih akhir-akhir ini dalam proses sintesis senyawa organik sehubungan dengan pertimbangan ekonomi dan lingkungan. Katalisator heterogen umumnya lebih murah, kereaktifannya yang tinggi, ramah lingkungan, dengan waktu reaksi yang tidak lama, selektivitas yang baik, penanganan sederhana, dan juga menghemat energi (Shaterian, 2009).
     Mayoritas dari katalis heterogen ini didasari pada silika, terutama sejak
Continue Reading... Kategori:


Minyak Atsiri

5 comments

Minyak Atsiri
Sumber
     Minyak yang terdapat di alam dibagi menjadi 3 golongan yaitu minyak mineral (mineral oil), minyak nabati dan hewani yang dapat dimakan (edible fat) dan minyak atsiri (essential oil). Minyak atsiri adalah zat cair yang mudah menguap, bercampur dengan persenyawaan padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air (Sumitra, 2003).
     Minyak atsiri merupakan salah satu sisa proses metabolisme dalam tanaman, yang terbentuk karena reaksi antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air. Minyak atsiri juga dikenal dengan nama minyak terbang yang dihasilkan dari tanaman. Minyak atsiri dapat bersumber dari setiap bagian tanaman, yaitu dari daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit dan akar (Ketaren, 1985). Minyak atsiri mempunyai peran yang penting dalam bidang niaga sebagai cita rasa dan bau makanan, kosmetik, parfum, antiseptik, insektisida, obat-obatan dan sebagainya (Robinson, 1991). Minyak atsiri digunakan untuk kegunaan terapi (therapeutic action), flavoring/perasa (minyak lemon), parfum ( minyak mawar/rose), atau starting material untuk sintesis
Continue Reading... Kategori:


KUMARIN

1 comments


Kumarin
Tinjauan Umum
Nama kumarin berasal dari bahasa Karibia “Coumarou” yang berarti pohon tonka (Coumarouna adorata Abl), yaitu tumbuhan pertama yang diketahui mengandung kumarin. Barulah pada tahun 1868, kumarin dikenal dengan rumus C9H6O2.
Senyawa yang mengandung kumarin (2H-1-benzopyran-2-one) merupakan sebuah kelompok yang penting dari heterosiklis dan banyak contoh yang ditemukan di alam. Kumarin sendiri pertama kali diisolasi tahun 1822 dari kacang tonka. Kumarin dan turunannya juga telah diisolasi dari semanggi, rumput banteng dan woodruff.
Kumarin yang terkandung dalam suatu tumbuhan dapat dikenal dari baunya. Bila tumbuhan tersebut dikeringkan, maka akan memberikan bau yang khas. Untuk pembuktian secara kualitatif dilakukan uji berdasarkan pada sifat fluoresensinya dengan sinar ultraviolet.
Larutan kumarin dalam alkali yang baru dibuat atau disimpan pada tempat yang gelap tidak menunjukkan adanya fluoresensi. Namun bila larutan tersebut diradiasi
Continue Reading... Kategori:


Jamur Endofit

1 comments

   Penelitian mikroba endofit pertama kali dilaporkan oleh Darnel dkk. pada tahun 1904. Sejak itu, definisi mikroba endofit telah disepakati sebagai jamur atau bakteri yang tumbuh dan berkembang dalam jaringan yang sehat pada tanaman pada periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. Mikroba endofit adalah mikroba yang hidup di dalam jaringan tanaman (pada xylem dan phloem), daun, akar, batang, dan batang pada periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya.
   Hampir di dalam semua jaringan tanaman yang sehat, ada banyak mikroba endofit. Mikroba endofit sangat sinergistik dengan inang mereka dan sebagian dari endofit mampu membuat kembali nutrisi dari tanaman dengan cara menghasilkan senyawa khusus, seperti metabolisme sekunder, untuk melindungi inangnya dari serangan jamur dan hama. Mikroba endofit dapat
Continue Reading... Kategori:


 
Return to top of page Copyright © 2010 | Flash News Converted into Blogger Template by HackTutors