Tanaman obat yaitu tanaman yang berupa daun, batang, buah, bunga dan akarnya yang memiliki khasiat sebagai obat dan digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat modern maupun obat-obatan tradisional. Tanaman yang memiliki khasiat obat telah dikenal dan dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan. Hal ini dilakukan jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modern menyentuh masyarakat.
Dari survey yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan tentang penggunaan obat tradisional pada masyarakat di Sulawesi, Kalimantan Timur, Aceh dan Madura, serta survey etnobotani di daerah oleh Puslitbang Biologi LIPI, masyarakat masih mengandalkan alam sekitarnya untuk menanggulangi penyakit infeksi. Cara ini terkesan masih kuno, tetapi selain obat modern belum dapat mencapai daerah pedalaman dikarenakan berbagai faktor seperti kondisi jalan yang buruk, obat-obatan medis menjadi sulit didapat. Selain itu, zat aktif berbagai obat-obatan modern, misalnya atropin dan antibiotik dalam penisilin juga merupakan hasil alam, sehingga dapat direnungkan bahwa obat dari alam yang digunakan secara tradisional mungkin saja memiliki dasar kebenaran yang belum banyak diungkapkan.
Pemanfaatan tanaman obat sebagai bahan baku obat, terutama obat tradisional mencapai lebih dari 1000 jenis, dimana 74% diantaranya merukapan tumbuhan liar yang hidup di hutan. Informasi dan penelitian mengenai jumlah dan jenis-jenis tanaman obat sangat diperlukan untuk mendasari upaya pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan tanaman obat melalui budidaya jenis. Prioritas jenis tumbuhan untuk dibudidayakan di Indonesia perlu ditentukan berdasarkan
kajian dari berbagai aspek antara lain, permintaan pasar, kelangkaan tumbuhan di alam, potensi sebagai bahan alternatif untuk menanggulangi kebutuhan sekarang maupun masa yang akan datang, kompetitif dengan bahan pengganti alamiah lainnya, ketersediaan bahan tanaman dan teknis lainnya.
kajian dari berbagai aspek antara lain, permintaan pasar, kelangkaan tumbuhan di alam, potensi sebagai bahan alternatif untuk menanggulangi kebutuhan sekarang maupun masa yang akan datang, kompetitif dengan bahan pengganti alamiah lainnya, ketersediaan bahan tanaman dan teknis lainnya.
Beberapa contoh tanaman berkhasiat obat diantaranya:
Daun dewa (Gynura segetum).
Efek farmakologis : sebagai anticoagulant, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan membersihkan racun. Bagian yang dipakai adalah daun dan umbinya. Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun segar dan 6-10 gram umbinya
Mengkudu (Morinda citrifolia).
Khasiat : menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi. Khasiat tersebut dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Dosis : 2-3 buah yang matang
Bawang putih (Allium sativum).
Efek : melancarkan sirkulasi darah, antikoagulan (mencegah pembekuan darah), menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah sistem kekebalan.
Bawang bombay (Allium cepa).
Berkhasiat mencegah pengumpalan darah, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah.
Jamur kuping hitam
Khasiat/efek : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
Rumput laut (Laminaria japonica). Khasiat : mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Terung ungu (Solanum melongena L.). Khasiat : mencegah aterosklerosis (penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah), mencegah meningkatnya kolesterol darah, menurunkan ketegangan saraf.
Jantung pisang.
Khasiat : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
#dirangkum dari berbagai sumber
untuk jamur kulit hitam, sepertinya sudah cukup langka ya.
15 Maret 2016 pukul 17.06
Posting Komentar