RSS

Spektroskopi UV Dalam Penentuan Struktur Molekul



Untuk keperluan penentuan struktur, spektroskopi ultra violet memiliki kemampuan untuk mengukur jumlah ikatan rangkap atau konyugasi aromatik didalam suatu molekul. Daerah panjang gelombang dari spektrum ultra violet berkisar 200 - 400 nm. Penyerapan sinar ultra violet oleh suatu molekul akan menghasilkan transisi diantara tingkat energi elektronik molekul tersebut. Transisi tersebut terjadi pada orbital ikatan atau pasangan elektron bebas dengan orbital anti ikatan. Sistem (gugus atom) yang menyebabkan terjadinya absorbsi cahaya disebut kromofor. Transisi elektronik yang mungkin terjadi secara teoritis diberikan pada gambar (Pavia et al, 2009).

Sistem (gugus atom) yang menyebabkan terjadinya absorbsi cahaya disebut kromofor,
kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi  σàσ* , ialah sistem yang mempunyai elektron pada orbital molekul σ , seperti ikatan C-C dan C-H. Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi nàσ*, ialah sistem yang memmpunyai elektron pada orbital molekul tak mengikat (n) dan σ, seperti ikatan C-O, C-S, C-N dan C-Cl. Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi  πàπ*, ialah system yang mempunyai electron pada orbital molekul π, seperti ikatan C=C.Energi transisi spectrum UV berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Penyerapan dari spectrum UV akan bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang jika energy transisi yang diperlukan untuk transisi electron makin rendah. Bila suatu molekul mempunyai system konyugasi maka energy yang diperlukan untuk transisi electron makin rendah, akibatnya penyerapan akan bergeser kepanjang gelombang yang lebih panjang (Clifford et al, 1982).
Daerah sinar tampak pada spektrum (sinar yang tampak oleh mata manusia) berada pada panjang gelombang 400-800 nm sedangkan daerah sinar UV berada pada panjang gelombang yang lebih pendek yaitu sekitar 200-400 nm (Achmadi, 2003). Prinsip dasar dari spektrofotometer UV adalah penyerapan sinar tampak atau ultra violet oleh suatu molekul yang dapat menyebabkan terjadinya eksitasi molekul tersebut dari tingkat energi dasar ke tingkat yang lebih tinggi. Absorbsi radiasi oleh sampel diukur detektor pada berbagai panjang gelombang dan diinformasikan ke perekam untuk menghasilkan spektrum. Spektrum ini akan memberikan informasi penting untuk identifikasi adanya gugus kromofor (Hendayana, 1994)
Proses perekaman spectrum dengan spektroskopi UV terlebih dahulu dilakukan dengan membuat larutan dari sampel dengan menggunakan pelarut tertentu hingga didapat konsentrasi larutan yang sesuai. Dipipet pelarut yang digunakan (sebagai blanko) dan dilakukan proses autozero terhadap instrumen. Sampel kemudian dipipet ke dalam kuvet dan dilanjutkan dengan perekaman spektrum UV-Vis dari sampel hasil isolasi.

Sumber:
Achmadi, S.S., 2003. Kimia Organik. Edisi 11. Erlangga. Jakarta. Terjemahan: Organic  Chemistry.
Hendayana, S., 1994. Kimia Analitik Instrumen, Edisi 1, IKIP Semarang Press, Semarang.
Pavia, D.L., Lampman, G.M., Kriz, G.S., dan Vyvyan, J.R. 2009. Introduction to Spectroscopy. Sauders College. Philadelphia.







0 Responses to "Spektroskopi UV Dalam Penentuan Struktur Molekul"

Posting Komentar

 
Return to top of page Copyright © 2010 | Flash News Converted into Blogger Template by HackTutors