RSS

Konsep Atom dan Ikatan Kimia

1 comments

Struktur atom
Atom terdiri dari nukleus dengan muatan positif yang dikelilingi muatan negatif dari elektron pada jarak yang relatif jauh. Nukleus terdiri atas partikel subatomik yang disebut neutron, bermuatan netral, dan proton, bermuatan positif. Suatu atom dapat dijelaskan dengan nomor atom (Z) yang menggambarkan jumlah proton dalam inti atom, dan nomor massa (A) yang menggambarkan jumlah total proton dan neutron. Setiap atom dalam senyawa apapun memiliki nomor atom tetap, misalnya 1 untuk hidrogen, 6 untuk karbon, 17 untuk klorida, dan sebagainya, tetapi mereka dapat memiliki nomor massa berbeda tergantung berapa banyak neutron yang dimilikinya. Atom-atom yang memiliki nomor atom sama tetapi nomor massa berbeda disebut isotop.

Konfigurasi Elektron dalam Atom
Konfigurasi elektron menggambarkan penataan energi terendah dari suatu atom. Dengan kata lain, konfigurasi elektron memperlihatkan bagaimana pengisian elektron dalam orbital. Elektron yang tersedia diisikan ke dalam orbital dengan mengikuti tiga aturan:
1. Orbital dengan energi paling rendah diisi pertama kali (prinsip Aufbau)
2. Hanya ada dua elektron yang dapat mengisi orbital yang sama, dan keduanya harus memiliki spin yang   berlawanan (larangan Pauli)
3. Jika ada dua atau lebih orbital pada tingkat energi yang sama, satu elektron mengisi masing-masing orbital secara paralel hingga semua orbital setengah penuh (aturan Hund)

Perkembangan Teori Ikatan Kimia
Pada pertengahan abad 18, ilmu kimia berkembang dengan pesat. Para ahli kimia mulai menyelidiki tentang kekuatan dalam molekul. Pada tahun 1858, August Kekule dan Archibald Couper secara terpisah mengusulkan bahwa di dalam senyawa organik, atom karbon selalu memiliki empat unit afinitas. Dengan demikian, atom karbon adalah tetravalen, selalu membentuk empat ikatan ketika berinteraksi dengan unsur lain membentuk senyawa. Lebih dari itu, Kekule menyatakan bahwa atom karbon dapat berikatan satu dengan lainnya membentuk rantai panjang. Teori Kekule-Couper kemudian diperluas karena adamya kemungkinan suatu atom membentuk ikatan rangkap. Emil Erlenmeyer mengusulkan ikatan rangkap tiga pada ikatan karbon-karbon pada senyawa asetilen, dan Alexander Crum Brown mengusulkan ikatan karbon-karbon rangkap dua pada senyawa etilen. Pada tahun 1865, Kekule menjelaskan bahwa rantai karbon dapat membentuk double back membentuk cincin.

Continue Reading... Kategori:


Kimia Organik dan Keistimewaan Atom Karbon

2 comments

Apakah kimia organik itu? Mengapa begitu banyak orang mempelajari kimia organik dan mengapa pula kita perlu mempelajarinya? Jawabannya sangat sederhana, karena semua organisme hidup tersusun atas senyawa-senyawa organik. Sebagai contohnya, rambut yang menghias kepala kita, kulit, otot, dan DNA yang mengontrol penurunan genetik, serta obat, semuanya merupakan senyawa organik. Senyawa organik juga terdapat pada makanan, bahan farmasi/kosmetik, plastik, pakaian, dan komponen minyak bumi.

Seorang ahli kimia dari Swedia, Torbern Bergman, pada tahun 1770 mengekspresikan penjelasan di atas sebagai perbedaan antara senyawa organik dan anorganik. Selanjutnya, senyawa organik diartikan sebagai senyawa kimia yang diperoleh dari makhluk hidup.
Banyak ahli kimia pada masa itu hanya menjelaskan perbedaan senyawa organik dan senyawa anorganik dalam hal bahwa senyawa organik harus mempunyai energi vital (vital force) sebagai hasil dari keaslian mereka dalam tubuh makhluk hidup. Salah satu akibat dari
energi vital ini adalah para ahli kimia percaya bahwa senyawa organic tidak dapat dibuat di laboratorium sebagaimana yang dapat dilakukan terhadap senyawa anorganik.
Tetapi Friedrich Wohler (1828) secara tidak sengaja ketika tengah bekerja di
Continue Reading... Kategori:


Tanaman Obat

1 comments

Tanaman obat yaitu tanaman yang berupa daun, batang, buah, bunga dan akarnya yang memiliki khasiat sebagai obat dan digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan obat modern maupun obat-obatan tradisional. Tanaman yang memiliki khasiat obat telah dikenal dan dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan. Hal ini dilakukan jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modern menyentuh masyarakat.
Dari survey yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan tentang penggunaan obat tradisional pada masyarakat di Sulawesi, Kalimantan Timur, Aceh dan Madura, serta survey etnobotani di daerah oleh Puslitbang Biologi LIPI, masyarakat masih mengandalkan alam sekitarnya untuk menanggulangi penyakit infeksi. Cara ini terkesan masih kuno, tetapi selain obat modern belum dapat mencapai daerah pedalaman dikarenakan berbagai faktor seperti kondisi jalan yang buruk, obat-obatan medis menjadi sulit didapat. Selain itu, zat aktif berbagai obat-obatan modern, misalnya atropin dan antibiotik dalam penisilin juga merupakan hasil alam, sehingga dapat direnungkan bahwa obat dari alam yang digunakan secara tradisional mungkin saja memiliki dasar kebenaran yang belum banyak diungkapkan.  
Pemanfaatan tanaman obat sebagai bahan baku obat, terutama obat tradisional mencapai lebih dari 1000 jenis, dimana 74% diantaranya merukapan tumbuhan liar yang hidup di hutan. Informasi dan penelitian mengenai jumlah dan jenis-jenis tanaman obat sangat diperlukan untuk mendasari upaya pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan tanaman obat melalui budidaya jenis. Prioritas jenis tumbuhan untuk dibudidayakan di Indonesia perlu ditentukan berdasarkan
Continue Reading... Kategori: ,


Khasiat Alpukat

0 comments



Tak sedikit orang yang menghindari buah alpukat dengan alasan khawatir dengan kandungan lemaknya. Padahal, lemak yang dimiliki buah ini merupakan lemak tak jenuh yang justru menyehatkan. Buah ini seharusnya menjadi daftar buah yang wajib dikonsumsi karena ia padat gizi. Apa saja kandungan nutrisinya?

1. Protein

Alpukat menyediakan semua 18 asam amino esensial yang diperlukan bagi tubuh untuk membentuk protein lengkap. Berbeda dengan protein dalam daging yang sulit untuk dicerna bagi kebanyakan orang, protein alpukat sangat mudah diserap oleh tubuh karena ia juga mengandung serat. Jika Anda mencoba untuk mengurangi sumber protein hewani dalam diet, atau jika Anda seorang vegetarian dan ingin mencari lebih banyak protein, alpukat bisa menjadi pilihan nutrisi yang baik.

2. Lemak bermanfaat
Alpukat menyediakan jenis lemak sehat yang dibutuhkan tubuh Anda. Seperti minyak zaitun, alpukat dapat meningkatkan kadar HDL (kolesterol "baik"). Kolesterol HDL dapat membantu melindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Bahkan kolesterol tipe ini juga dapat membantu mengatur kadar trigliserida serta mencegah diabetes. Sebuah studi yang di Canadian Medical Association Journal menemukan bahwa diet vegetarian, yang mencakup lemak HDL, dapat mengurangi kadar LDL ("buruk" kolesterol).
Continue Reading... Kategori:


 
Return to top of page Copyright © 2010 | Flash News Converted into Blogger Template by HackTutors